Menelaah berita yang di keluarkan JawaPos.com pada tanggal 19 September 2020 – Virus corona sudah mulai masuk ke Indonesia sejak maret 2020, dari awal kemunculannya pemerintah telah melakukan upaya yang serius dalam menanggapi virus dari Wuhan tersebut. Kini jumlah kasus positif di tanah air per Jumat (18/9), sudah ada 236.519 orang dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Dr Reisa Broto yakni anggota tim satgas, telah ditemukan klister-klaster baru seperti klister perkantoran, klister keluarga yang kemudian dapat berkembang. Klister sendiri merupakan tempat pengumpulan kasus covid19 dalam lokasi tertentu akibat dari terjadinya penularan.
“Pemerintah berkomiten melaksanakan
3T yaitu testing, tracing, dan treatment.
Dalam konteks tracing sudah
temukan lebih dari 1.000 klaster di Indonesia. Klaster adalah penularan
kelompok yang berkaitan rantai penyebaran,” katanya dalam konferensi pers,
Jumat (18/9).
Menurut dr. Reisa, klaster dapat terjadi di rumah, tempat kerja
atau di tempat kerumunan. Itulah disebut klaster keluarga perkantoran atau
lainnya. Biasanya, kata dia, diawali salah satu orang yang positif kemudian tak
menerapkan protokol kesehatan yang baik lalu menularkan ke orang-orang yang ada
disekitarnya.
“Klaster bisa terjadi di mana saja tidak hanya di perkantoran.
Sekali lagi bisa terjadi di berbagai komunitas termasuk RT,” tuturnya.
Termasuk klaster liburan, di mana menjelang akhir pekan, dia
mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh selama masa pandemi. Lebih baik
berada di rumah jika tak terlalu mendesak.
“Terkait klaster saya ingatkan ini kita sudah menjelang akhir
pekan. Biasanya akhir pekan digunakan ke luar rumah. Tapi kali ini selama masa
pandemi belum berakhir, ingat ke luar rumah hanya untuk hal mendesak saja ya,”
tegasnya.
Dia menyebutkan saat ini sudah hampir 2,8 juta spesimen diuji
dari 1,6 juta orang. Menurutnya, testing di Indonesia semakin meningkat yakni
lebih dari 10 ribu tes per satu juta penduduk.
“Sementara untuk treatment penanganan
Covid-19 terus diupayakan dengan memberikan pelayanan terbaik sehingga
diharapkan tingkat kesembuhan pasien akan semakin membaik,” katanya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Penyunting:
Rohman Abd
0 Comments