Kegiatan 16 Mei 2015

Pagi hari masih disambut dengan tandon dan air yang tidak dapat menyala dengan baik di markas Tunas Hijau.  Ini berarti kali kedua para aktivis belum dapat merasakan sejuknya kucuran air. Cuci muka dan sekedar membasahi tubuh dengn tetesan air yang tersisa menjadi pemandangan yang mulai biasa. Setelah melakukan rutinitas pagi yang berbeda dengan biasanya, aku dan para aktivis yang lain bergegas menuju warung belakang markas, warung yang menawarkan berbagai menu masakan jawa.
Aktiftas berlanjut pada pembinaan ecopreneur di sekolah SMP 15 surabaya, pembinaan kali ini berbeda dengan biasanya, pasalnya anak-anak tim ecopreneur SMP 15 terbilang telat untuk melakukan serangkaian challange yang di berikan oleh Tunas Hijau per pekannya. Topik membahasan mulai mengerucut dari pemasahan beralih menjadi pembentukan ytim ecopreneur yang solid dan kedepannya berjalan dengan lancar untuk menyambut Surabaya Eco Shool 2015 yang akan launching sekitar bulan september depan.
Guru SMPN 15 menunjukan karya anak-anak tim ecopreneur yakni, pin dari tutup galon bekas
Menurut Dani ketua tim eco preneur SMP 15, mereka belum bisa melakukan serangkaian challange yang diberikan Tunas Hijau dalam tiap pekannya, timnya dinilai kurang kompak dan terbelit dengan beberapa administrasi sekolah yang mengharuskan mereka untuk mangkrak di awal-awal jalan. “kalau mau ngadakan acara mesti harus izin tertulis dulu mas, pakek proposal...” ujarnya kepada Tunas Hijau.

Dengan pengarahan dari para aktivis Tunas Hijau ahirnya SMP 15 mempunya semangat kembali dalam menjalankan wirausaha lingkungannya, semangat tersebut terbukti dari ucapan anak-anak SMP 15 yang akan melakukan grebek pasar dan membuat kerajinan pin dari tutup galon bekas, sehingga nama SMP 15 dapat dikenal dalam persaingan sekolah ecopreneur ramah lingkungan Surabaya. kegiatan berlanjut pada malam hari yakni, setting panggung di SMP 36 untuk persiapan lomba paskibra pada sabtu. (Rohman)

Post a Comment

0 Comments