Dosen Ajak Mahasiswa Belajar FGD di Lapangan Sepak Bola



BANGKALAN- Mahasiswa Sosiologi angkatan 2012 Universitar Trunojoyo Madura nampak bersemangat melakukan kegiatan belajar mengajar, pasalnya metode yang di tawarkan oleh dosen berbeda dengan metode belajar mengajar pada umumnya, seyogyanya belajar mengajar dilakukan dengan situasi yang nyaman dan aman bagi mahasiswa dan dosen. Namun kali ini para mahasiswa sosiologi semester 6 yang terdiri dari beberapa kelas diantaranya kelas A, B dan C berkumpul di lapangan sepak bola kampus untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (20/05).
Menurut Khoirul Rosyadi dosen pengampu mata kuliyah sosiologi korupsi dan civil society mengatakan, menerapkan metode baru dalam proses mengajar memang sangat diperlukan, hal tersebut dikarenakan mahasiswa ataupun dosen terkadang jenuh dengan situasi dan kondisi yang ada di dalam kelas, dengan adanya suasana yang baru dalam belajar diharapkan akan mampu menimbulkan pemikiran yang baru.

Khoirul Rosyadi dosen pengampu mata kuliyah sosiologi korupsi dan Civil society 
menjelaskan tentang cara FGD dan menerangkan tentang pengertian korupsi

Mahasiswa dikenalkan dengan metode alamiah, yakni belajar dengan kondisi menyatu dengan alam, mereka dudukan dnegan membentuk lingkaran selanjutnya mereka diberi pengetahuan tentang cara FGD yaitu sebuah metode dengan seseorang yang bertugas sebagai narasumber dan pengatur jalannya diskusi dalam sebuah lingkaran. “ini yang membuat mereka semangat dalam menyampaikan pendapat, kalau di kelas mereka terbilang cukup pendiam...” sambung Khoirul Rosyadi.


“walau gugup dan kaget, aku dengan senang hati maju kedepan untuk presentasi tugasku, aku membuat poster tentang korupsi dan masyarakat politik arus bawah...” ujar Moh. Rifki Tohir. Mahasiswa berbadan gendut tersebut terlihat antusias, hal tersebut terbukti dengan berbagai pendapat yang dia lontarkan kepada setiap pemateri yang di tunjuk dosen untuk maju kedepan. Hal yang sama di perlihatkan oleh yusid, mahasiswa yang jago bermain bola tersebut mengatakan, metode belajar di luar kelas menjadi salah satu metode yang paling disukai oleh para mahasiswa, dengan adanya metode tersebut para mahasiswa memberi respon positif dengan banyak bertanya dan saling melontarkan pendapatnya.

Perkuliyahan dengan suasana luar kelas dan metode FGD menjadi pilihan bagi mahasiswa atau dosen kedepannya, banayak pemikiran yang muncul secara tiba-tiba, hal tersebut diakui oleh Fajar Bagus Pramana, berkat adanya kuliyah di luar kelas diskusi yang biasanya terasa datar kini menjadi bergelombang dan hidup. Banyak hal yang timbul dari diskusi yang memakan waktu 3 jam tersebut, seperti aksi turun kejalan dengan menempelkan poster-poster tentang bahaya korupsi atau menggalang tanda tangan sebagai bukti keprihatinan masyarakat akan korupsi.



Mahasiswa sosiologi semester 6 belajar dengan praktik melakukan FGD dalam menyampaikan materi sosiologi korupsi dan civil society

Respon positif diberikan oleh Khoirul Rosyadi, di akhir perkuliyahan mahasiswa diberikan tugas untuk turun kejalan dengan menebar poster dan membuat aksi kecil-kecilan sebagai bukti pengaplikasian dari mata kuliyah sosiologi korupsi dan civil society. “minggu depan kalian saya beri tugas untuk memasang poster yang telah kalian buat, terus melakukan aksi penolakan terhadap korupsi, tapi aksinya yang kecil-kecilan saja yangpenting maknanya sampai dan sopan...” tegas Khoirul Rosyadi menutup perkuliyahan. (Rohaman)

Post a Comment

0 Comments