SURABAYA-
Hari Bumi menjadi sebuah moment yang tidak ingin di sia-siakan oleh SDK Anak
panah Surabaya, serangkaian acara besar diselenggarakan untuk memperingati hari
bumi tersebut (25/04). Dengan tema Reduce, Reuse, Reycicle, SDK Anak panah
mengajak siswa-siswi dari kelas 1 sampai kelas 6 beserta orang tua mereka untuk
melakukan serangkaian agenda kegiatan tersebut, adapun kegiatan yang mereka
lakukan sesuai dengan tema yaitu, mendaur ulang barang bekas hingga menjadi
barang yang berfungsi kembali, tidak lupa siswa diberikan sisipan materi
interpreneur dengan belajar menjual produk dari daur ulang bahan bekas yang
telah mereka buat sendiri.
Rohman aktivis Tunas Hijau menberikan pengarahan siswa-siswi SDK Anak Panah Surabaya untuk memanfaatkan limbah menjadi barang yang dapat di gunakan kembali
“Agenda tersebut kami
bikin agar siswa dan orang tua selalu menanamkan diri di rumah dan lingkungannya
agar lebih mencintai lingkungan..” ungkap Elisabeth, salah satu guru pendamping
dalam acara tersebut. Berbagai agenda kegiatan SDK Anak panah Surabaya mendapat
respon yang baik dari wali murid, sehingga acara yang terselenggara menjadi
semarak, ditambah dengan kehadiran mobil edukasi lingkungan hidup Tunas Hijau
bersama PT.PJB menambah keceriaan anak-anak SDK Anak panah Surabaya.
Sesuai dengan tema
kegiatan, Tunas Hijau bersama PT.PJB melakukan edukasi lingkungan berupa cara
untuk mendaur ulang kertas bekas sehingga dapat dimanfaatkan kembali menjadi
media tulis menulis, ratusan anak-anak SDK Anak panah Surabaya terlihat ceria
saat mendapatkan edukasi lingkungan berupa daur ulang kertas dari Tunas Hijau.
Seperti yang diungkapkan Pieter salah satu anak kelas 4 SDK Anak panah
Surabaya, sangat senang saat mendapatkan giliran untuk mencoba mendaur ulang
kertas sendiri.
Anak-anak SDK Anak Panah Mencoba mendaur ulang kertas
Senada dengan Pieter,
Arga siswa kelas 4 SDK Anak panah Surabaya menuturkan “ini sudah dua kali saya
mendaur ulang kertas, tapi, ini yang seru soalnya saya bisa membuat sendiri
dari awal hingga akhir..” dari berbagai pernyataan tersebut, terlihat anak-anak
SDK Anak panah Surabaya sangat bersemangat untuk mengurangi sampah dengan
mendaur ulang kertas sendiri.
Namun Bambang salah
satu aktivis senior tunas hijau mengatakan bahwa, mendaur ulang bukan merupakan
aksi yang utama yang harus disampaikan Tunas Hijau kepada anak-anak SDK Anak
panah Surabaya dalam acara memeringati hari bumi tersebut, namun dibalik
kegiatan tersebut, kami ingin menanamkan perilaku cinta lingkungan yang
nantinya dapat di terapkan di rumah masing-masing. Perilaku cinta lingkungan
tersebut bukan hanya mendaur ulang kertas, kegiatan ini hanya sepenggal cara
untuk mencerminkan perilaku cinta lingkungan.
Senada dengan Bambang,
Dul, sapaan dari Rohman aktivis Tunas Hijau mengatakan, mendaur ulang hanya
sebagai contoh terkecil dari pembentukan karakter anak supaya kedepannya mereka
mampu mengamalkan rasa peduli lingkungan, terutama lingkungan di perkotaan yang
semakin hari semakin panas. “mereka harus jadi orang yang peduli lingkungan,
karena mereka penerus kita..” pungkasnya.
(Rohman)
0 Comments